Menlu Jerman Bela Ukraina Sebut Uni Eropa Berperang Melawan Rusia
Trans7News, Jerman – Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock memastikan saat ini negara-negara Uni Eropa sedang berperang melawan Rusia.
Hal itu dikatannya saat berargumen mendukung pengiriman tank ke Kiev.
Meresahkan Penambangan Tanah Merah, Diduga Babat Kawasan Gunung Hutan Lindung Ambawang Kalbar
“Dan karena itu saya sudah katakan di hari-hari terakhir – ya, kita harus berbuat lebih banyak untuk mempertahankan Ukraina. Ya, kami juga harus berbuat lebih banyak pada tank,” kata Baerbock dalam debat di Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE), Selasa (26 Januari 2023).
“Tetapi bagian yang paling penting dan krusial adalah kita melakukannya bersama dan kita tidak saling menyalahkan di Eropa, karena kita berperang melawan Rusia dan bukan melawan satu sama lain,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (26/1/2023).
Sementara Kanselir Olaf Scholz bersikeras bahwa Jerman harus mendukung Ukraina tetapi menghindari konfrontasi langsung dengan Rusia, mitra koalisinya Baerbock telah mengambil posisi yang lebih hawkish.
Wisata Gorontalo Yang Direkomendasikan untuk Menghabiskan Liburan Akhir Pekan
Menurut media Jerman, Partai Hijau mendukung pengiriman tank Leopard 2 ke Kiev, dan akhirnya berhasil menekan Scholz untuk setuju. Menteri Pertahanan Christine Lambrecht yang enggan mengirim tank ke Ukraina terpaksa mundur.
Ini bukan pertama kalinya Baerbock membuat gelombang dengan posisinya dalam konflik. Dia mengatakan pada pertemuan Uni Eropa di Praha pada Agustus lalu bahwa dia bermaksud untuk memenuhi janjinya ke Ukraina tidak peduli apa yang dipikirkan konstituen Jermannya.
Mengutip kata-kata Baerbock pada hari Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Barat terus mengakui bahwa mereka telah merencanakan konflik saat ini selama bertahun-tahun.
“Jika kita menambahkan ini pada pengungkapan Merkel bahwa mereka memperkuat Ukraina dan tidak mengandalkan perjanjian Minsk, maka kita berbicara tentang perang melawan Rusia yang telah direncanakan sebelumnya. Jangan katakan nanti bahwa kami tidak memperingatkan Anda,” kata Zakharova.
Melansir Sindonews, sebelumnya, mantan kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada media Jerman pada awal Desember bahwa gencatan senjata tahun 2014 yang ditengahi oleh Berlin dan Paris sebenarnya merupakan taktik untuk memberi Ukraina waktu yang berharga buat membangun militernya. Mantan presiden Prancis Francois Hollande telah mengkonfirmasi hal ini, sementara pemimpin Ukraina saat itu, Pyotr Poroshenko, juga mengakuinya secara terbuka.
“Operasi Rusia di Ukraina adalah tanggapan paksa dan upaya terakhir terhadap persiapan agresi oleh AS dan satelitnya,” kata mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev, Senin.