Inggris Siap Kirim Tank Berat ke Ukraina dan Berharap Agar Rusia Keok
Trans7News, Rusia – Inggris bakal jadi negara pertama yang mengirimkan tank berat untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Perdana Menteri Rishi Sunak menyatakan sekarang ini ambisi membantu Ukraina semakin kuat.
“Perdana Menteri menyatakan ambisi Inggris untuk mengintensifkan dukungan kami ke Ukraina, termasuk dengan pengiriman tank Challenger 2 dan tambahan sistem artileri,” ujar juru bicara pemerintahan Inggris, Sabtu (14/1), seperti dikutip AFP.
67 Orang Korban Pesawat Jatuh di Nepal, Sebagian Masuk ke Jurang
Jubir itu tak mengungkap lebih lanjut waktu pasti pengiriman tank itu. Ia hanya menyatakan Inggris akan mengirim tank secepatnya agar Ukraina tak kehilangan momentum untuk mengalahkan Rusia.
Perwakilan pemerintah itu juga tak mengungkap jumlah tank yang bakal dikirimkan ke Ukraina.
Namun sebelumnya, sejumlah media mengabarkan bahwa Sunak bersiap mengirimkan empat tank di tahap pertama. Ia juga dilaporkan sudah menyiapkan delapan tank lainnya untuk pengiriman selanjutnya.
Agresi Putin Diprediksi Bakal Lebih Brutal Setelah Ganti Komandan Militernya
Melansir CNN Indonesia, dengan keputusan ini, Inggris akan menjadi negara Barat pertama yang mengirimkan tank tempur utama ke negara itu.
Sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022 lalu, negara-negara sekutu Ukraina hanya berani mengirimkan lebih dari 300 tank Soviet yang sudah dimodernisasi. Teranyar, Prancis hanya mengirimkan tank ringan AMX-10 RC.
Mereka menahan diri meski Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sudah berulang kali meminta negara-negara Barat untuk mengirimkan tank berat.
Kini, Sunak dan pemerintahan Inggris pun menyambut sejumlah negara yang sudah menyatakan niat untuk turut membantu Ukraina dengan tank, termasuk Polandia.
“PM menekankan bahwa ia dan seluruh pemerintah Inggris akan bekerja intensif dengan rekan-rekan internasional untuk mengirimkan dukungan yang memungkinkan Ukraina mempertahankan momentum, memenangkan perang dan mendapatkan perdamaian.”
Menyambut pengumuman ini, Zelensky menyatakan bahwa, “Keputusan ini tak hanya akan memperkuat kami [Ukraina] di medan tempur, tapi juga mengirimkan sinyal yang tepat ke rekan-rekan lainnya.”