Di Beri Rp 230 M pada Gibran Oleh Pemerintah UEA, untuk Apa?
Trans7News, Solo – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menerima kunjungan dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada 25-31 Desember 2022.
Kunjungan tersebut ditujukan untuk penandatanganan dana hibah yang diberikan Pemerintah UEA pada Pemkot Solo sebesar USD 15 juta atau Rp 230 miliar.
Dorong Sinergi Semua Pihak di Jakarta, Sikap Fraksi PDI Perjuangan Tahun 2023
Melalui akun resmi Instagramnya, Gibran membeberkan alokasi dana hibah digunakan kepentingan warga Solo. Beberapa di antaranya seperti penyaluran bantuan sosial, pembangunan Pasar Tunggulsari, dan pasar daruratnya.
“Akan dialokasikan juga untuk peningkatan kualitas jalan lingkungan, rehabilitasi rumah tidak layak huni, penataan kawasan Baluwarti, lanjutan pembangunan GOR Indoor Manahan, nutrisi ibu hamil berisiko stunting, fasilitas TI Dinas Pendidikan, hingga penataan kawasan Ngemplak-Tirtonadi,” tulis akun @gibran_rakabuming, dikutip Senin (2/1/2023).
Lebih lanjut, Gibran mengucapkan apresiasinya pada pemerintah UEA sekaligus berjanji agar segera mengeksekusi dana hibahan tersebut.
Polri Waspadai Ancaman Teror Jelang Pemilu, Singgung Ideologi Demokrasi Haram
Gibran juga mengungkapkan, dana hibah tersebut akan masuk ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terlebih dahulu sebelum masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) Kota Solo. Saat ini, tahapannya sudah selesai dalam proses administrasi.
“Ya ditunggu wae (aja), lagi proses. Segera (turun dari kementerian), biar diurus dulu administrasinya. Bentar lagi tunggu wae (aja). Baru nanti ke APBD, tunggu wae kita selesaikan administrasinya sik,” katanya, dikutip dari detikJateng.
Secara terpisah, berdasarkan penuturan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, dana hibah dari pemerintah UEA itu kemudian akan dibagi ke beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Sejumlah OPD yang dimaksud yakni, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Kesehatan Kota, Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, serta Dinas Pemuda dan Olahraga.
“Yang pertama di PUPR itu kebanyakan jalan, jalan terutama jalan kampung, ya kalau bisa jalan kampung itu, kemudian (Dinas) Perkim di samping jalan-jalan besar jalan kampung itu ya. Perkim ya yang menangani termasuk rumah tidak layani masih ada 3.000 sekian,” terang Teguh.
Selain itu, kata Teguh, dana hibah untuk bidang kesehatan dialokasikan untuk untuk membeli alat-alat kesehatan di puskesmas serta tambahan alat untuk USG di rumah sakit daerah maupun puskesmas. Lalu, dana di bidang pendidikan dipakai untuk kebutuhan teknologi informasi (IT) di SD dan SMP di Kota Solo.
Sementara, di bidang UMKM, Pemkot Solo akan menambah satu pasar lagi yaitu Pasar Tanggul Sari, termasuk dengan bantuan modal dan sebagainya hingga bidang sosial digunakan untuk memberikan bantuan sosial bagi masyarakat. Terakhir, dana hibah di bidang olahraga pun akan difungsikan untuk penyelesaian GOR indoor Manahan.
“Dispora menyelesaikan GOR-nya itu, karena fasilitasnya mahal. Itu malah kelihatan angkanya Rp 49 miliar, untuk kelengkapan kursi, IT-nya, dan kelengkapan yang lain, itu videotron skor sebagainya, ini kan mahal, menyelesaikan itu,” beber Teguh.
Teguh juga menjelaskan, sebelum Gibran bertolak ke UEA, ia sudah terlebih dahulu mengumpulkan para kepala OPD. Hal itu ditujukan agar alokasi dana hibah sesuai dengan kebutuhan dari tiap OPD.